Nama Lerep pertama kali ditemukan oleh seorang kyai yang bernama Kyai Kadilungu. Menurut para sesepuh Kyai Kadilungu adalah seorang wali. Alkisah  pada kala itu, waktu yang tidak pernah diketahui ketepatannya. Terjadilah peperangan antara Sunan Hasan Munadi dari daerah Nyatnyono, berperang melawan Ki Hajar Buntit yang kala itu terkenal dengan kekafirannya. Hasan Munadi sempat beristirahat di tempat yang tenang dan indah. Rupanya tempat itu kini menjadi Dusun Lerep yang berarti ayem dan keleberan. Masyarakat setempat mengartikannya tentram dan tenang.

Kerto Amijoyo tokoh yang dikenal banyak orang karena sikapnya yang ramah, sopan, dan suka menolong. Pada tahun 1942 Karto Amijoyo memimpin wilayah Tegalrejo, Karang Tengah yang saat ini menjadi daerah Kretek, Lorog dan Karangbolo. Karto Amijoyo berkesempatan untuk melihat wialayah atas yaitu Soka, Lerep, dan Indrokilo yang pada saat itu belum memiliki seorang pemimpin. Maka ia bermaksud untuk mempersatukan wilayah atas dengan wilayah GornoPada tahun 1943 Karto Amijoyoo mengumpulkan warga wilayah atas tersebut dan warga Gorno. Disitulah Kerjo Amijoyo disepakati sebagai pemimpin (Kepala Desa) pertama kali untuk wilayah atas dan Gorno. Setelah kesepakatan itu, wilayah tersebut diberi nama Desa Lerep karena merupakan wilayah terluas dan keprabon (tempat tinggal utama).