Seluruh RT di Desa Lerep Diminta Bentuk Petugas UPZIS dan Kelompok Informasi Masyarakat

UNGARAN - Kepala Desa Lerep, Sumariyadi ST meminta seluruh RT membentuk petugas Unit Pengumpul Zakat Infak dan Shadakah (UPZIS). Selain itu Pemdes Lerep juga menyiapkan petugas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 72 RT (10 RW). Hal itu disampaikan Kades Lerep Sumariyadi saat menggelar halalbihalal di Aula Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (17/4/24) malam.

 

''Petugas UPZIS ini sangat penting untuk dihidupkan kembali. Setiap RT setor dua nama petugas UPZIS. Dana tersebut dikonsntrasikan ke umat untuk membantu warga yang sangat membutuhkan,'' kata Sumariyadi.  

Dalam pembentukan petugas UPZIS tersebut pihaknya menggandeng Baznas Kabupaten Semarang. Sebab, jika pemberian SK petugas UPZIS dari Baznas adalah sah secara agama dan negara.

 

''Petugas UPZIS di tingkat RT harus mampu operasional m-banking agar mudah setor langsung ke Baznas. Dalam sebulan satu warga Rp 1.000 inzyaAllah tidak keberatan. Hasil pengumplan infak dan shadakah itu untuk warga tak mampu,'' kata Sumariyadi.

 

Ditambahkan, para pengurus di 72 RT juga diminta menunjuk dua petugas Kelompok Informasi Masyarakat yang mampu mengoperasionalkan media sosial. ''Tujuannya mereka mendukung sosialisasi kegiatan Desa Lerep di media sosial masing-masing,'' imbuh Kades Lerep.

 

Dalam halalbihalal tersebut dihadiri para ketua RT/ RW, kepala dusun, tokoh masyarakat, ibu-ibu PKK, perangkat Desa Lerep, karang taruna, BUMDes, serta sejumlah tamu undangan. Tamu undangan yang hadir yakni Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Wisnu Wahyudi, Ketua KNPI Kabupaten Semarang Bagus Suryokusumo, Camat Ungaran Barat Aris Muji Widodo, dan Kepala KUA Ungaran Barat Nur Edi Susilo yang sekaligus memberikan tausiah. 

 

Camat Ungaran Barat, Aris Muji Widodo mengapresiasi apa yang dilakukan Kades Lerep tersebut. Ini layak untuk didukung seluruh warga. Karena dana UPZIS nantinya juga untuk kesejahteraan warga, khususnya bagi mereka yang membutuhkan bantuan,'' kata Camat.

 

Ustadz Nur Edi Susilo dalam kesempatan itu menyampaikan, dengan halalbihalal semua warga berbagai agama dan latarbelakang bisa berkumpul. ''Mbah Wahab Hasbullah bikin acara halalbihalal. Halalbihalal memang agak sulit diartikan. Namun, intinya makna halalbihalal adalah mengikhlaskan dan saling memaafkan.

Tokoh agama, politik, kepercayaan dan lain-lain berkumpul bersama dalam acara ini. Inilah yang bikin Indonesia gemah ripah dan rukun. Di negara lain gak ada tradisi ini,'' papar Ustadz Edi.

 

Pihaknya juga sangat mendukung gerakan pengumpulan zakat infak dan shadakah di Desa Lerep, Ungaran Barat. ''Sebagian hartamu untuk menyucikan. Jadi, harus disedekahkan,'' tegas Ustadz Edi.