Pelatihan Tari Tradisional di Desa Lerep: Upaya Menguatkan Ekonomi Melalui Gerakan Desa Gerakan Budaya

Lerep, 12 Juli 2025 – Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan warganya melalui pelaksanaan Pelatihan Tari Tradisional yang digelar pada tanggal 10 dan 12 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis "Gerakan Desa, Gerakan Budaya" dalam upaya peningkatan perekonomian desa melalui pengembangan potensi wisata seni dan budaya.

Bertempat di Balai Desa Lerep, pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan pemuda, karang taruna, ibu-ibu PKK, serta pelaku UMKM dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Mereka tampak antusias mengikuti materi yang diberikan oleh para pelatih tari profesional dari Sanggar Seni Lestari Budaya, yang selama ini dikenal aktif dalam mendampingi pelatihan seni tradisional di berbagai wilayah Jawa Tengah.

Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan, Kepala Desa Lerep, Bapak Supriyadi, menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas desa sekaligus sebagai potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. “Kami ingin menjadikan seni tradisi sebagai daya tarik wisata yang tidak hanya memperkaya pengalaman pengunjung, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Pelatihan ini adalah langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.

Pelatihan difokuskan pada tari-tari tradisional khas Jawa Tengah seperti Tari Gambyong, Tari Kretek, dan beberapa tarian khas Lerep yang mulai dikembangkan kembali. Para peserta tidak hanya diajarkan gerakan tari, tetapi juga dikenalkan pada makna filosofis di balik setiap tarian, tata busana, serta teknik pementasan.

Menurut koordinator pelatihan, kegiatan ini dirancang untuk membekali masyarakat desa dengan keterampilan yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata yang rutin digelar, misalnya dalam bentuk pertunjukan mingguan di area wisata Desa Wisata Lerep. “Dengan memiliki tim kesenian sendiri, desa ini bisa menyajikan paket wisata budaya yang utuh — mulai dari seni pertunjukan, kuliner, hingga kerajinan tangan,” jelasnya.

Program ini juga bersinergi dengan rencana jangka panjang Pemerintah Kabupaten Semarang dalam menjadikan Desa Lerep sebagai desa wisata unggulan berbasis budaya. Dukungan dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa juga turut memperkuat keberlangsungan program ini melalui fasilitasi anggaran dan pendampingan berkelanjutan.

Pelatihan selama dua hari ini ditutup dengan pertunjukan kecil oleh para peserta yang menampilkan hasil latihan mereka. Walau singkat, pertunjukan tersebut berhasil memukau para tamu undangan dan warga yang hadir. Tak sedikit yang mengungkapkan harapan agar pelatihan serupa bisa rutin diadakan, serta dilanjutkan dengan pembentukan kelompok tari desa yang aktif tampil di berbagai event lokal maupun regional.


Dengan pelatihan ini, Desa Lerep tidak hanya memperkuat akar budayanya, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Gerakan Desa, Gerakan Budaya bukan sekadar slogan, tetapi mulai menjadi gerakan nyata yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.