
PEMBENTUKAN KOPERASI DESA MERAH PUTIH
UNGARAN - Pemerintah Desa Lerep, Ungaran Barat, telah membentuk Koperasi Merah Putih melalui forum Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di balai desa, 22 April 2025. Kepala Desa Lerep, Sumariyadi mengatakan, dalam Musdesus sebelum pembentukan koperasi, ada sosialisasi terlebih dulu kepada delegasi RW se-Desa Lerep.
"Tim formatur perwakilan RW, kades, dan BPD serta ada Dinas Koperasi Kabupaten Semarang. Disepakati tim pendiri 15 orang" kata Sumariyadi.
Dalam kesempatan itu disepakati bagian pokok AD/ART koperasi dan Ketua Koperasi Merah Putih Desa Lerep adalah M Amir yang menjabat Kadus Karangbolo.
Forum tersebut juga membahas permodalan koperasi. Untuk sosialisasi menggunakan APBDes, sedangkan biaya notaris menggunakan APBD Kabupaten Semarang.
"Modal koperasi dari APBD I Jateng, APBD II Kabupaten Semarang, dan APBN serta CSR. Kami tentu akan melibatkan warga. Ada simpanan pokok dan simpanan wajib anggota," ucap kepala desa.
Dijelaskan, usaha koperasi merah putih sesuai potensi desa. Koperasi Merah Putih juga disiapkan mendukung Makan Bergizi Gratis (MBG). Misalnya warga bisa pasok telur ikan, ayam, dll supaya punya unit usaha untuk mendukung ketahanan pangan.
Menurut kepala desa, Koperasi Merah Putih Desa Lerep akan menempati gedung TIC di bawah Embung.
"Kami juga kepanjangan tangan Bulog.
Karena Bulog beli gabah langsung petani mulai tahun ini. Ke depan koperasi disiapkan untuk ini.
Ada mesin pengering. Petani siapapun dari pinggir sawah langsung dibeli gabahnya dengan harga yangg layak, di atas harga tengkulak.
Ini bagus tepat sasaran. Petani lebih semangat tanam padi," ungkap Kades Lerep, Sumariyadi.
Koperasi Merah Putih Desa Lerep akan mullai operasi menunggu launching diperkirakan bertepatan Hari Koperasi 12 Juli.
"Lerep jadi pioner. Lerep baru pertama. Kita mungkin pertama di Jateng yang membentuk koperasi. Tidak tumpang tindih dengan bumdes. Karena bumdes untuk pendapatan desa."
Dikatakan, Bumdes mengelola wisata di embung,
koperasi mengelola camping ground. Sisa Hasil Usaha diharapkan bisa dinikmati warga, khususnya warga yang menjadi anggota dengan membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib.
"Penyaluran BLT nanti bisa lewat koperasi merah putih."
Menurut Kades, warga Lerep berjumlah 14.000. Dari jumlah itu 9.168 sudah ber-KTP. Jika setengahnya saja yang ikut, permodalan koperasi semakin kuat.
Direncanakan Simpanan Pokok Rp 100 ribu dan Simpanan Wajib tiap bulan Rp 10 ribu.
"Tujuannya supaya warga kurang mampu bisa masuk. Karena kabarnya ada suport APBN Rp 5 miliar. Ketika Rp 5 miliar berputar, warga miskin bisa nikmati keuntungan koperasi berupa SHU," ucap Kades Sumariyadi.
Hal itu, kata dia, sudah disosialisasikan ke semua RT saat halal bihalal.